Selasa, 14 Januari 2014

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJERIAL



ARUS INFORMASI
Sistem informasi akuntansi mengakui dan merekam transaksi yang terjadi, mencatat, meringkas dan melaporkan informasi kepada para pemakai informasi. Jika proses tersebut dilakukan dengan menggunakan computer, maka sebuah system informasi disebut dengan system yang berbasis computer, jika tidak menggunakan alat bantu computer, maka sebuah system informasi disebut dengan system manual.baik pada system berbasis computer maupun system manual, dalam urutan aktivitas yang dijalankannya terjadi aliran data dan informasi.
Dalam system informasi akuntansi manajerial, informasi mengalir menuju 2 arah, yaitu mengalir dari atas ke bawah (top-down) dari bawah ke atas (botton-up). Top down flow adalah system yang mencatat dan meringkas transaksi dan kejadian ekonomi yang terjadi di jenjang manajemen puncak dalam sebuah organisasi dan meneruskan serta mendistribusikan informasi ke jenjang organisasai yang lebih rendah. Botton-up flow adalah system yang mencatat dan meringkas transaksi dan kejadian ekonomi yang terjadi pada jenjang organisasi paling bawah, kemudian secara terstruktur melaporkan informasi kepada manajemen puncak.

       A.  Aliran Informasi Dari Atas Kebawah ( Top-Down Information Flow)
Sistem penganggaran sebuah organisasi merupakan system yang mengalirkan informasi dari atas kebawah. System informasi ini menghasilkan anggaran periodic, yang memberikan informasi kepada para manajer tentang rencana kuantitatif organisasi untuk periode mendatang. Dengan menetapkan dan mengkoordinasikan tujuan yang terukur untuk setiap segmen dalam organisasi, anggaran membantu mencapai tujuan oeranisasi secara keseluruhan.

Struktur Organisasi
Sebuah strktur organisasi memberikan lingkungan bagi aliran informasi. Agar system penganggaran dapat berfungsi secara tepa, lingkungan tersebut harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
·         Organisasi harus menetapkan sebuah struktur yang membedakan setiap segmen yang terlibat.
·         Organisasi harus memiliki ketentuan yang jelas mengenai wewenang dan tanggungh jawab setiap manajer segmen.
·         Setiap karyawan harus memberikan laporan hanya kepada atasan langsungnya.
·         Manajemen puncak harus menetapkan secara jelas hubungan atasan-bawahan antar karyawan. 

     Pernyataan Kebijakan 
      Pernyataan kebijakan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan menjelaskan tentang harapan manajemen puncak tentang perilaku karyawan. Pernyataan kebijakan itu memberikan arahan bagi karyawan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jabatan. Agar dapat berjalan secara efektif, pernyataan kebijakan harus lengkap dan memiliki daya paksa. Salah satu jenis pernyataan kebijakan adalah standar perilaku sebagai berikut: 
  •  Kepatuhan terhadap hukuman dan peraturan yang berlaku 
  •  Hubungan dengan aparat pemerintah
  • Pencatatan yang benar terhadap dana, aktiva dan pengeluaran kas   
  •  Kegiatan di luar tugas yang bertentangan dengan kepentingan perusahaan 
  •  Perusahaan anak dan perusahaan afiliasi 
  •  Laporan-laporan da jaminan
Tujuan Kerja
System penganggaran yang efektif m,ensyaratkan bahwa manajemen menetapkan tujuan kinerjauntuk setiap dalam organisasi. Selanjutnya manajemen puncak mengkomunikasikan tujuan ini ke setiap manajer segmen dengan mengeluarkan anggaran periodic. System ini disebut system penganggaran kerja. 
Tujuan Organisasi dan Tujuan Departemen
System penganggaran kinerja menjabarkan tujuan perusahaan yang menggunakan ukuran return on invested capital ke dalam tujuan yang lebih rinci dan spesifik untuk jenjang yang lebih bawah seperti departemen, divisi, biro, bagian dan lain-lain.

      Metode-metode Penyususnan Tujuan Departemental 
J    Jika manajemen puncak menetapkan tujuan departemental untuk jenjang manajer yang lebih bawah, maka sebuah system penganggaran kinerja disebut system otoritatif. System ini berarti system penganggaran bergantung pada otoritas manajeman puncak untuk memotivasi karyawan guna mencapai tujuannnya. Alternative lain yang dapat digunakan adalah perusahaan memberikesempatan kepada para manajer jenjang organisasi yang lebih bawah untuk berpartisipasi dalam penyususnan tujuan kinerjanya sendiri. System penganggaran ini disebut system penganggaran partisipatif. Proses informasi yang mengalir ke jenjang yang lebih bawah dinamakan amplifikasi informasi.
    
    B. Aliran Informasi Dari Bawah Keatas (Bottom-Up Information Flow)
Informasi jenis ini berasal dari kejadian atau transaksi yang terjadi pada jenjang yang paling bawah dalam struktur organisasi. System yang mencatat transaksi. Memprosesnya dan melaporkan kepada manajer yang lebih atas disebut system pelaporan pertanggung jawaban. System pelaporan pertanggungjawaban mencatat realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh setiap segmen organisasi. Realisasi kegiatan ini dapat berupa satuan moneter pendapatan dan biaya, atau data statistic jam kerja dan unit produksi.

Pusat Pertanggungjawaban
System informasi akuntansi pertanggungjawabanmengumpulkan informasi tentang realisasi kegiatan dan tujuan kinerja pada jenjang organisasi yang paling rendah dalam hirarki organisasi. Segmen organisasi yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pusat pertanggung jawaban. Pusat pertanggungjawaban yang ada yaitu busat biaya, pusat laba dan pusat investasi.

Laporan Kinerja
System akuntansi pertanggung jawaban mengkomunikasikan informasi yang dihasilkan dalam laporan yang berisi informasi tentang realisasi, anggaran, selisih antararealisasi dan anggaran. Untuk setiap pusat pertanggungjawaban.laporan kinerja untuk pusat laba dan pusat investasi pada dasarnya sama, yang berbeda adalah isi laporannya.

       Pengumpulan Data Pada Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban 
     System akuntansi pertanggung jawaban mengalirkan informasi dari bawah keatas berupa realisasi  dan dari atas kebawah berupa anggaran kerja. System ini menghasilkan laporan kinerja untuk setiap pusat pertanggungjawaban, yang meringkas anggaran pendapatan, anggaran biaya, realisasi pendapatan dan realisasi biaya. Untuk mengumpulkan data, perusahaan menggunakan kode pertanggungjawaban yaitu mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pusat pertanggungjawaban dan berdasarkan rekening dalam bagan rekening sekaligus. Klasifikasi ini dilakukan melaliu tiga tahap yaitu: 
  •  Tansaksidiklasifikasikan sesuai dengan rekening yang tercantum dalam bagan rekening 
  •  Transaksi diklasifikasikan sesuai dengan tempat terjadinya biaya 
  •  Menggabungkan jenis rekening dengan tempat terjadinya transaksi tersebut

Kode Pertanggungjawaban
Kode ini digunakan untuk mencatat tempat terjadinya transaksi. Karena setiap unit dalam organisasi terlibat dalam berbagai macam transaksi, maka setiap unit tersebut merupakan tempat terjadinya transaksi, maka setiap unit harus memiliki kode khusus yangdisebut dengan kode pertanggungjawaban.

Kode Rekening
Kode pertanggungjawaban hanya digunakan untuk mengidentifikasi siapa yang bertanggungjawab terhadap transaksi tersebut. Oleh karena itu perusahaan tetap membutuhkan kode rekening untuk keperluan pencatatan dan pelaporan informasi. Oleh karena itu struktur kode rekening dalam system akuntansi pertanggungjawaban merupakan kombinasi antara kode rekening dan kode pertanggungjawaban.

Kode Anggaran
Kode tambahan disisipkan antara kode pertanggungjawaban dank ode rekening, untuk dapat membedakan secara tegas yaitu kode anggaran dan kode rekening.

Pelaporan Keuangan dan Akuntansi Pertanggungjawaban
Pada dasarnya laporan kinerja yang dihasilkan oleh system informasi akuntansi pertanggungjawaban habya bermanfaat untuk keperluan intern. Oleh karena itu bentuj dan isi laporan kinerja sangat spesifik, dan tidak bias langsung dikonversi untuk menghasilkan laporan keuangan untuk kepentingan extern. Dengan demikian system informasi akuntansi harus menyusun kembali laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan dengan menggunakan data yang dihimoun oleh system akuntansi pertanggung jawaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar